SETIAP HARI EMOSI
Setiap hari saat kita sadar, berpikir, berkehendak, berinteraksi di tengah masyarakat, kerabat, keluarga atau komunitas kita "Emosi", dan "syahwat", kita selalu terusik.
Ketika kita merasa lemah terhadap pencapaian keinginan dan cita-cita hidup, yang selalu terusik juga "emosi" kita.
Ketika kita banyak melakukan "konpensasi" atau "pelarian" dalam hidup ini, "emosi" lagi-lagi terusik.
Banyak manusia hancur akibat "emosi" yang tidak terkendali.
Banyak manusia hancur akibat "syahwat" yang tidak tersalur dgn benar.
Banyak manusia hancur akibat "syahwat" yang tidak tersalur dgn benar.
Maka untuk mengatasi itu semua Allah menganjurkan kita untuk "bersabar" dgn tetap berjuang. Allah menganjurkan kita untuk jadi hamba yang "pemaaf" walaupun tidak ada yg meminta maaf kepada kita. Allah meminta jadikan "Sholat dan Sabar" sebagai penolong dari ancaman kehancuran hidup kita.
Kadang semakin tua, potensi emosi malah semakin tinggi.
Demikian semoga bermanfaat. Semangat berjuang, Allah memberkahi kita semua, amin. | MSL-2015