Keterbatasan Manusia dalam Mengenal Tuhan
Manusia tak mungkin mengenal Allah atau ma'rifatullah secara utuh, karena insan begitu lemah dan begitu rapuh.
Manusia itu fakir, manusia itu lemah, serba membutuhkan pertolongan Allah.
Tetapi manusia sering sombong, takabur, menganggap dirinya makhluk yang luhur.
Tetapi manusia sering sombong, takabur, menganggap dirinya makhluk yang luhur.
"Wahai manusia, kalian itu fakir di hadapan Allah, sedangkan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".( QS. Fathir:15)
Mengapa essensi manusia begitu rendah dan lemah ?
Karena manusia terkungkung oleh dimensi "tempat" dan "waktu" ;
Terpasung oleh dimensi preristiwa, sekalipun memiliki imaginasi dan fantasi.
Manusia terikat oleh pengalaman inderawi, tak bebas dari hukum asosiasi.
Karena manusia terkungkung oleh dimensi "tempat" dan "waktu" ;
Terpasung oleh dimensi preristiwa, sekalipun memiliki imaginasi dan fantasi.
Manusia terikat oleh pengalaman inderawi, tak bebas dari hukum asosiasi.
Manusia tidak tembus pandang, terikat oleh waktu dan peristiwa.. Manusia tak mampu menembus alam ghaib, alam supranatural dan alam transendental.
Maka untuk menjelajahi itu manusia butuh Allah, butuh ilmu Allah ;
Kita akan mengenal Allah kalau kita mengundang campur tangan Allah dalam kehidupan kita, dengan jalan belajar dengan sungguh-sungguh, dengan rendah hati, jujur, obyektif dan melepaskan emosi subyektifitas diri ;
Kita akan mengenal Allah kalau kita mengundang campur tangan Allah dalam kehidupan kita, dengan jalan belajar dengan sungguh-sungguh, dengan rendah hati, jujur, obyektif dan melepaskan emosi subyektifitas diri ;
Demikian semoga bermanfaat, aamiin.